Topik : Peta Perekonomian Indonesia
Setiap daerah memiliki mata
pencaharian sesuai dengan ciri daerah mereka masing-masing. Mata pencaharian
penduduk biasanya berhubungan dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam.
Contohnya seperti pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kehutanan,
pertambangan, perindustrian, pertambangan. Mata pencaharian juga biasanya
berhubungan dengan jasa, transportasi, pariwisata dll.
Di dalam perbandingan tenaga kerja,
peluang tenaga kerja wanita untuk terlibat di pasar tenaga kerja masih rendah
dibandingkan peluang tenaga kerja wanita. Tingkat pengangguran di daerah perdesaan
lebih rendah daripada di daerah perkotaan. Angkatan kerja dapat ditinjau dari
tiga aspek, yaitu berdasarkan (1) lapangan pekerjaan; (2) status pekerjaan; dan
(3) jenis pekerjaan. Di era globalisasi ini lapangan kerja semakin sedikit dan
semakin banyak dibutuhkan karena pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat.
Pekerjaan yang didapatkan pun terkadang belum dapat mencukupi kebutuhan hidup
keluarganya.
BPS Sebut Kontribusi Sektor Pertanian
ke PDB Semakin Mengecil
Jakarta -
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada periode 2003-2013, kontribusi di
sektor pertanian pada produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku
menurun dari 15,19 persen menjadi 14,43 persen. Padahal, jumlah penduduk yang
bekerja di sektor pertanian masih tinggi yakni 38,07 juta orang.
"Pertumbuhan
di sektor pertanian masih di bawah sektor lainnya. Padahal, jumlah tenaga kerja
paling banyak ada di sektor ini," kata Deputi Bidang Statistik Produksi
BPS Adi Lumaksono dalam sosialisasi hasil ST2013 dengan tema "Kita
Manfaatkan Hasil ST2013 Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Petani" di
Jakarta, Selasa (12/8).
Di sisi
lain, impor produk pertanian pada periode 2003-2013 masih besar dari US$ 3,34
miliar melonjak menjadi US$ 14,90 miliar. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan
dengan fokus utama pada kedaulatan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani.
Kepala BPS Suryamin mengharapkan, hasil Sensus Pertanian yang dilaksanakan
sepanjang 2013 (ST2013) dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pemerintahan
mendatang. Pasalnya, banyak pelaku di sektor pertanian yang hidup di bawah
garis kemiskinan.
"Sektor
pertanian masih menyerap tenaga kerja terbesar dengan persentase 34,6 persen
dari jumlah tenaga kerja, sedangkan kontribusi terhadap PDB sebesar 15 persen.
Sektor pertanian harus dapat perhatian besar demi kesejahteraan masyarakat dan
petani," katanya.
Suryamin
memaparkan, pencacahan dapat dijadikan dasar bagi pemerintah dalam melakukan
tiga hal yakni target pemberian subsidi, penentuan sentra produksi, dan
perbaikan infrastruktur pertanian. "Ini juga penting terhadap perubahan
harga yang terjadi, yang hasilnya kami rilis di awal bulan," katanya.
BPS merilis
hasil ST2013 dengan hasil bahwa jumlah rumah tangga usaha pertanian saat ini
sebanyak 26,14 juta atau menurun 16,32 persen dibandingkan hasil sensus
pertanian tahun 2003 (ST2003) yang tercatat 31,23 juta rumah tangga. Diketahui,
pengertian rumah tangga usaha pertanian adalah rumah tangga yang salah satu
anggotanya minimal mengusahakan kegiatan pertanian. Cakupan kegiatannya
meliputi enam subsektor, yakni tanaman pangan (padi dan palawija),
hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Motif usaha yang
dijalankan tidak harus untuk keuntungan finansial. Bisa juga hanya pemenuhan
pangan keluarga, atau kerap disebut usaha pertanian subsisten seperti yang
lazim dijumpai pada subsektor tanaman pangan.
BPS
memastikan bahwa sebagian besar rumah tangga usaha pertanian yang ada saat ini
mengusahakan tanaman padi dan palawija. Ditaksir jumlahnya bisa mencapai 70-75
persen dari total rumah tangga pertanian. Adapun, subsektor tanaman pangan
terlihat mendominasi usaha pertanian di Indonesia. ST2013 mencatat jumlah rumah
tangga usaha pertanian terbanyak di subsektor tanaman pangan dan peternakan
masing-masing sebanyak 17,73 juta dan 12,97 juta rumah tangga.
"Subsektor
perikanan tercatat paling sedikit. Jumlah rumah tangga usaha budidaya ikan
sebanyak 1,19 juta rumah tangga, sedangkan penangkapan ikan 0,86 juta,"
ucapnya.
Lebih
lanjut, penurunan jumlah rumah tangga usaha pertanian terbesar hasil ST2013
dibandingkan ST2003 terjadi di subsektor hortikultura yang mencapai 6,34 juta
rumah tangga atau 37,4 persen. Sedangkan, kehutanan mengalami penurunan paling
rendah hanya 450.800 rumah tangga atau sebesar 0,66 persen. Sedangkan, jumlah
perusahaan pertanian berbadan hukum hasil ST2013 tercatat sebanyak 4.209
perusahaan, dan usaha pertanian lainnya sebanyak 5.982 unit. Berdasarkan hasil
ST2013, Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan jumlah rumah tangga usaha
pertanian terbanyak, yaitu 4,98 juta rumah tangga dan disusul Jawa Barat.
"Dibandingkan
hasil ST2003, pada ST2013 peningkatan jumlah rumah tangga usaha pertanian
terbanyak terletak di Provinsi Papua dengan pertumbuhan rumah tangga usaha
pertanian sebanyak 158.160 rumah tangga atau sebesar 56,38 persen. Sementara
penurunan jumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak terjadi di Jawa Tengah
dengan penurunan 1,48 juta rumah tangga atau sebesar 25,65 persen," papar
Suryamin.
Hasil ST2013
menunjukkan bahwa dari 98,53 persen rumah tangga usaha pertanian pengguna
lahan, sebesar 55,33 persen atau sebanyak 14,25 juta merupakan rumah tangga
petani gurem, sedangkan rumah tangga bukan petani gurem sebesar 44,67 persen
(11,50 juta rumah tangga). Adapun rata-rata luas lahan pertanian yang dikuasai
rumah tangga usaha pertanian hasil ST2013 adalah 853.000 meter persegi, atau
naik 144,51 persem dibandingkan hasil ST2003 yang tercatat sebesar 351.00 ribu
meter persegi. Untuk pulau Jawa, rata-rata luas lahan sawah yang dikuasai rumah
tangga usaha pertanian adalah sebesar 1,94 ribu meter persegi, sedikit lebih
tinggi dibandingkan lahan bukan sawah yang sebesar 1,81 ribu meter persegi.
Sedangkan, di luar pulau Jawa rata-rata luas lahan bukan sawah sebesar 11,64
ribu meter persegi, jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan lahan sawah yang
tercatat sebesar 2,05 ribu meter persegi.
Untuk
informasi, sensus pertanian di Indonesia telah dilaksanakan selama lima kali,
yaitu pada tahun 1963, 1973, 1983, 1993, dan 2003. Sensus pertanian yang ke-6
dilakukan pada tahun 2013 dengan tema "Menyediakan Informasi untuk Masa
Depan Petani yang Lebih Baik".
Sumber:Suara
Pembaruan
Kontribusi di sektor pertanian pada produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku menurun padahal jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian masih tinggi. Pertumbuhan di sektor pertanian masih tergolong lebih rendah daripada sektor lainnya. Sedangkan tenaga kerja di sektor lainnya lebih tinggi daripada tenaga kerja di sektor lainnya. Disisi lain juga impor produk dari sektor pertanian tergolong masih tinggi tetapi meskipun begitu masyarakat yang bekerja di sektor pertanian tetap berada dibawah garis kemiskinan. Tinggal bagaimana cara pemerintah dapat meningkatkan kesejahteraan para petani dan masyarkat yang berada di bawah garis kemiskinan.
Sektor
pertanian adalah sektor yang menyerap paling banyak tenaga kerja. Sektor
pertanian harus mendapat perhatian lebh besar. Pemerintah harus melakukan tiga
hal yakni target pemberian subsidi, penentuan sentra produksi, dan perbaikan
infrastruktur pertanian demi memperbaiki sektor pertanian. Jumlah rumah tangga usaha pertanian saat ini
menurun. Rumah tangga usaha pertanian harus ditinggkatkan kemakmurannya karena
sebagian besar anggota keluarga bergantung pada pertanian. Jumlah usaha rumah
tangga budidaya ikan tercatat paling sedikit tetapi keluarga yang hidupnya
didekat laut pasti hanya bisa bergantung pada budidaya ikan. Jumlah usaha rumah
tangga terbanyak berada di provinsi papua karena masyarakat papua biasa
bergantung pada pertanian dan kehidupan keluarganya pun bergantung pada
pertanian. Apalagi di daerah papua terdalam pasti hanya dapat mengandalkan
pertanian dan mereka tidak bekerja kantoran seperti masyarakat modern pada
umumnya.
Pemerintah diharapkan meningkatkan
kontribusi di sektor pertanian karena banyaknya jumlah penduduk yang bekerja
sebagai petani. Pemerintah memikirkan bagaimana caranya agar pertumbuhan di
sektor pertanian meningkat. Pemerintah juga diharapkan mengambil tindakan untuk
mensejahterakan kehidupan masyarakat yang bekerja sebagai petani. Diperlukan
kebijakan dengan fokus utama pada kedaulatan pangan dan peningkatan
kesejahteraan petani. Memberikan perhatian yang besar kepada para petani. Pemerintah
melakukan tiga hal yakni target pemberian subsidi, penentuan sentra produksi,
dan perbaikan infrastruktur pertanian. Fokus kepada kedaulatan pangan dan peningkatan
kesejahteraan petani. Pemerintah juga
harus lebih memperhatikan masyarakat seperti di papua karena di daerah mereka
kurang mendapatkan perhatian.
Bahkan pemerintah tidak hanya memperhatikan
sektor pertanian tetapi juga sektor budidaya ikan, kehutanan, pertambangan dll.
Memberikan kesejahteraan kepada para nelayan, para peternak dsb agar
kesejahteraan dapat dirasakan semua masyarakat.
Daftar pustaka :
Pasaribu
Rowland Bismark Fernando. 2012.
Bahan Ajar
Perekonomian Indonesia.
Fakultas
Ekonomi. Universitas Gunadarma,
Kenari.
http://www.beritasatu.com/ekonomi/202110-bps-sebut-kontribusi-sektor-pertanian-ke-pdb-semakin-mengecil.html
PIN BB : 264093EF .HP : 085-756-676-237
BalasHapusHARI INI KAMI ADAKAN PROMO TERMURA & TERPERCAYA website:http://ardhanionlineshop.blogspot.com Produk dijamin asli
ARDHANI SHOP : Barang yang Kami Tawarkan Semuanya Barang Asli Original Ada Garansi Resmi Distributor dan Garansi TAM .
Semua Produk Kami Baru dan Msh Tersegel dLm BOX_nya.
Ready Stock ! Apple iPhone 5 32GB Rp.2.800.000,-
Ready Stock ! Apple iPhone 5S 32GB Rp.3.500.000,-
Ready Stock ! Samsung Galaxy Note 3 Putih Rp.2.500.000,-
Ready Stock ! Apple iPhone 6 plus 32GB Rp.4.500.000,-
Ready Stock ! Samsung Galaxy Note 4 SM-N910H Gold Rp. 3.3000.000
Ready Stock ! Samsung Galaxy S5 Rp.2.600.000,-
Ready Stock ! Samsung Galaxy S4 I9500 - PUTIH Rp.1.700.000
Ready Stock ! Samsung Galaxy S6 32GB Rp.3.000.000
Ready Stock ! Samsung Galaxy S6 edge 32GB Putih Rp.4.000.000,-
Ready Stock ! Samsung Galaxy A3 Rp.1.500.000
Ready Stock ! Samsung Galaxy A5 Rp.2.200.000
Ready Stock ! Samsung Galaxy E5 E500H Putih Rp.1.500.000,-
Ready Stock ! Samsung Galaxy E7 E700H Putih Rp. 1.900.000,-
Ready Stock ! Apple iPhone 4S 16GB (dari Telkomsel) Rp.1.200.000,-
Ready Stock ! Samsung Galaxy Grand Prime SM-530H Rp.900.000
Ready Stock ! Asus Zenfone 2 ZE551ML RAM 4GB-64GB Rp.2.500.000,-