Upaya pengembangan koperasi adalah
sebuah bentuk program pembangunan dalam rangka mencapai tingkat kesejahteraan
masyarakat yang lebih baik. Upaya ini melibatkan berbagai dimensi yang perlu
dipertimbangkan dalam sebuah proses pembangunan dan terkait dengan berbagai
elemen penentu keberhasilan sebuah program pembangunan.
Permasalahan
Koperasi
Permasalahan koperasi
bisa disebabkan oleh factor eksternal dan factor internal. Berikut permasalahan
koperasi yang disebabkan oleh :
Faktor
eksternal
1.
Komitmen (kejelasan dan keefektifan
kebijakan) pemerintah untuk menempatkan koperasi sebagai sokoguru perekonomian
nasional yang cenderung masih kurang.
2.
Sistem prasarana, pelayanan, pendidikan
dan penyuluhan yang masih kurang efektif
3.
Iklim pendukung perkembangan koperasi
yang selama ini terkesan menjadikan koperasi terlalu tergantung kepada
pemerintah, dengan kata lain kurangnya ciri kemandirian koperasi.
Faktor
internal
1.
Perkembangan permodalan yang sangat
lambat.
2.
Keterampilan manajerial yang kalah
bersaing dengan pelaku ekonomi lainnya.
3.
Jaringan pasar yang relative masih
terbatas.
4.
Jumlah dan kualitas sumberdaya manusia
para pengurus dan manajer yang masih lemah.
5.
Perkembangan omset, sisa hasil usaha dan
asset produksi yang masih rendah.
6.
Tingkat partisipasi anggota belum
maksimum.
7.
Pemilikan dan pemanfaatan perangkat
teknologi produksi dan informasi yang belum memadai
Penyusunan
Arah Pengembangan Koperasi
Sebelum kita menetapkan
strategi untuk pengembangan koperasi, kita perlu menyusun arah pengembangan
koperasi. Pengembangan koperasi diarahkan pada berbagai segi berikut :
1.
Menjadikan koperasi yang mampu bersaing
dengan pelaku ekonomi lainnya : mampu melihat dan menciptakan peluang usaha,
serta mahir dalam membuat perhitungan strategis.
2.
Menempatkan kualitas sumberdaya manusia
sebagai unsur pelaku utama dalam keberhasilan koperasi.
3.
Menjadiakan pelayanan terhadap anggota
sebagai sasaran program utama.
4.
Menempatkan koperasi sebagai posisi
strategis dalam pembangunan berwawasan lingkungan.
5.
Menjadikan koperasi sebagai bagian yang
integral dari pembangunan ekonomi.
Strategi
Pengembangan Koperasi
Di dalam memajukan
badan usaha koperasi dapat menggunakan beberapa macam strategi yaitu “Strategi
Pengembangan Koperasi” dan “Strategi Pengembangan UKM”
Menggunakan
Strategi Pengembangan Koperasi :
1.
Manajemen koperasi harus diarahkan pada
orientasi starategis yang harus memiliki manusia-manusia yang mampu menghimpun
dan memobilisasikan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan
peluang usaha.
2.
Peranan pemerinah dalam menetapkan
bidang-bidang kegiatan ekonomi yang hanya dapat diusahakan oleh koperasi serta
pemerintah juga dapat menetapkan bidang kegiatan suatu wilayah yang telah
berhasil diusahakan oleh koperasi untuk tidak diusahakan oleh badan usaha
lainnya.
3.
Segenap kemampuan modal dan potensi
dalam Negara harap dimanfaatkan dengan disertai kebijakan-kebijakan dan
membimbing pertumbuhan lebih besar pada golongan ekonomi lemah dengan
peningkatan perkoperasian.
4.
Bukan hanya peranan pemerintah, tetapi
masyarakat itu sendiri yang turut menentukan berkembang atau tidaknya suatu
koperasi.
5.
Koperasi diharapkan semakin mandiri
serta profesionalisme sehingga benar-benar mencapai kedudukan otonomi
berswadaya dan berdiri diatas kaki sendiri.
6.
Keberhasilan koperasi tergantung pada
aktifitas anggotanya, apakah ia mampu melaksanakan kerja sama, memiliki
kegairahan, kerja dan menaati segala ketentuan dan garis kebijakan yang telah
ditetapkan.
7.
Koperasi harus mampu mengadakan kontak
ekonomi secara internasional. Jadi tidak selamanya menjadi subnya
pengusaha-pengusaha besar.
8.
Peranan manajer dituntut cepat bertindak
dan menganalisis keadaan serta menghitung-hitung usaha mana yang paling
menguntungkan .
9.
Menghadapi dunia usaha swasta yang makin
ketat maka koperasi sebaiknya dapat mengimbanginya, walaupun koperasi mempunyai
peranan membantu yang lemah serta memberikan jasa pelayanan yang lebih murah
kepada anggotanya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan mereka.
10.
Diterapkannya efesiensi dan tata tertib
administrasi, sehingga bisa mengurangi terjadinya penyimpanan pada berbagai
bidang.
Menggunakan
Strategi Pengembangan UKM (Usaha Kecil Menengah)
1.
Penciptaan iklim usaha dalam rangka
membuka kesempatan berusaha seluas-luasnya serta menjamin kepastian usaha
disertai adanya efisiensi ekonomi melalui kebijakan yang memudahkan dalam
formalisasi dan perijinan usaha, antaralain dengan mengembangkan pola pelayanan
satu atap untuk memperlancar proses dan mengurangi biaya perijinan.
2.
Pengembangan sistem pendukung usaha bagi
UKM untuk meningkatkan akses kepada pasar yang lebih luas dan berorientasi
ekspor serta akses kepada sumber daya produktif sehingga dapat memanfaatkan
kesempatan yang terbuka dan potensi sumber daya, terutama sumber daya lokal
yang tersedia.
3.
Pengembangan budaya usaha dan
kewirausahaan, terutama di kalangan angkatan kerja muda, melalui pelatihan,
bimbingan konsultasi dan penyuluhan.
4.
Diperlukan pelatihan manajerial karena
pada umumnya pengusaha kecil lemah dalam kemampuan manajemen dan banyak menggunakan
tenaga kerja yang tidak terdidik.
5.
Diperlukan usaha pemerintah daerah untuk
mengupayakan suatu pola kemitraan bagi UKM agar lebih mampu berkembang, baik
dalam konteks sub kontrak maupun pembinaan yang mengarah ke pembentukan kluster
yang bisa mendorong UKM untuk berproduksi dengan orientasi ekspor.
6.
Untuk mengatasi kesulitan permodalan,
diperlukan peningkatan pada kapasitas kelembagaan dan kualitas layanan lembaga
keuangan lokal dalam menyediakan alternatif sumber pembiayaan bagi UKM dengan
prosedur yang tidak sulit. Di samping itu, jaringan antar lembaga keuangan
mikro (LKM) dan antara LKM dan Bank juga perlu dikembangkan.
7.
Pemerintah telah mengefektifkan bentuk kredit yang disubsidi
untuk UKM dan menyiapkan suatu kebijakan investasi kompetitif.
Langkah-langkah
yang perlu dilakukan dalam pengembangan koperasi adalah :
a.
Menganalisis permasalahan yang dihadapi
koperasi.
b.
Menyusun rencana pembangunan untuk
jangka pendek, menengah, dan panjang.
c.
Mengendalikan pelaksanaan setiap jenis
dan keseluruhan program pengembangan koperasi.
d.
Melakukan evaluasi pelaksanaan
pengembangan koperasi secara teratur.
e.
Mengorganisasikan pelaksanaan rencana
pengembangan koperasi.
f.
Melakukan umpan balik hasil evaluasi
untuk menyusun langkah-langkah strategis berikutnya dalam pengembangan koperasi
Referensi
:
Buku
PENGEMBANGAN KOPERASI
Pengarang
: THOBY MUTIS
Penerbit
: PT GRAMEDIA WIDIASARANA INDONESIA,JAKARTA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar