TOPIK : PEREKONOMIAN
HIJAU INDONESIA
Ekonomi hijau adalah
strategi pengembangan yang dapat menghindari suatu konflik antara tujuan-tujuan
pengembangan lingkungan dan social. Strategi
pembangunan nasional harus
didasarkan pada kekuatan, hambatan
dan tantangan masing-masing negara
(OECD, 2012a). Negara
maju, emerging market, dan
negara berkembang mempunyai
peluang dan tantangan
yang berbeda dalam
upaya meng‘hijau’kan pertumbuhannya,
tergantung situasi politis
dan ekonomi masing-masing
(OECD, 2011a).
Ekonomi Hijau, Konsep
Pemerintah Melestarikan Lingkungan
Jakarta - Pemerintah
Indonesia telah memulai upaya mengontrol pertumbuhan penduduk ke dalam program
nasional perubahan iklim. Pertumbuhan penduduk dinilai dapat meningkatkan
polusi.
Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) bekerja
sama dengan Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) dan Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah menerbitkan sejumlah laporan teknis.
Salah satunya adalah Urbanisasi, Demografi, dan Adaptasi terhadap Perubahan
Iklim di Semarang pada September lalu.
"Berbagai dokumen kebijakan telah memberikan gambaran
tentang pentingnya aspek kependudukan untuk diintegrasikan kedalam kebijakan
perubahan iklim. Lebih dari 200 juta penduduk Indonesia saat ini yang akan
meningkat terus di masa depan, bukan hanya sumberdaya yang potensial bagi
Indonesia, tetapi juga punya dampak yang signifikan pada perubahan iklim,"
ujar Ketua Harian DNPI, Rachmat Witoelar.
Dinamika kependudukan juga dapat berkontribusi pada cepatnya
pertumbuhan emisi gas rumah kaca. Hal tersebut disebabkan akibat pembakaran
bahan bakar fosil di Indonesia.
Dalam acara jumpa pers Dinamika Kependudukan Pengaruhi
Perubahan Iklim di Jakarta, Rabu (16/10), Rachmat juga menyampaikan solusi bagi
masalah tersebut. Salah satunya melalui gerakan ekonomi hijau, yaitu
mensyaratkan polusi yang dihasilkan oleh produk energi yang diperlukan untuk
pembangunan ekonomi berkurang, meskipun tingkat pembangunan ekonomi terus
meningkat.
Ekonomi hijau dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah
energi yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit pembangunan ekonomi. Selain
itu dengan cara mengurangi jumlah polusi yang dihasilkan dari produksi dan
penggunaan energi yang dibutuhkan untuk pembangunan ekonomi.
"Pilihan untuk membangun ekonomi hijau bagi pembangunan
Indonesia dengan mempertimbangkan dinamika kependudukan sudah tidak bisa
ditawar lagi bila pembangunan ekonomi kita ingin berlanjut," kata Rachmat.
Ketua Harian DNPI yang juga menjadi Utusan Khusus Presiden
untuk Perubahan Iklim ini menggambarkan kepadatan penduduk yang terjadi di
Indonesia. Rachmat menyebutkan, Pulau Jawa yang hanya sebesar tujuh persen dari
luas wilayah Indonesia dihuni oleh 130 juta penduduk. Sedangkan sisanya
menghuni luar Pulau Jawa.
Pertumbuhan penduduk
memang dapat membuat strategi perekonomian hijau di Indonesia menjadi gagal
sebab pertumbuhan penduduk yang banyak akan menjadi polusi. Bahkan pertumbuhan
penduduk juga mempengaruhi iklim. Pertumbuhan penduduk harus dikontrol sebab
semakin hari semakin meningkat. Pertumbuhan penduduk juga mengurangi sumberdaya
yang potensial.
Ekonomi hijau
dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah energi yang diperlukan untuk
menghasilkan satu unit pembangunan ekonomi. Selain itu dengan cara mengurangi
jumlah polusi yang dihasilkan dari produksi dan penggunaan energi yang
dibutuhkan untuk pembangunan ekonomi. Pemerintah
harus mencegah pertumbuhan penduduk di Indonesia agar perekonomian hijau di Indonesia
dapat berkembang dengan sangat baik.
Daftar pustaka :
Pasaribu Rowland Bismark Fernando. 2012.
Bahan Ajar Perekonomian Indonesia.
Fakultas Ekonomi. Universitas Gunadarma,
Kenari.
http://www.beritasatu.com/kesra/144651-ekonomi-hijau-konsep-pemerintah-melestarikan-lingkungan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar