Untuk menghasilkan produk atau jasa, perusahaan bergantung
pada faktor-faktor produksi berikut ini :
Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, Modal, Kewiraswastaan
Sumber Daya Alam
Meliputi sumber daya apa pun yang dapat digunakan dalam
bentuk alamiahnya. Sumber daya alam yang paling jelas yang umum digunakan oleh
bisnis untuk menghasilkan produk atau jasa adalah tanah. Agrobisnis
mengandalkan tanah untuk menumbuhkan tanaman. Bisnis lain mengandalkan tanah
untuk mendirikan tempat bagi produksinya.
Sumber Daya Manusia
Manusia yang mampu melakukan pekerjaan bagi suatu bisnis.
Mereka dapat memberikan konstribusi pada produksi dengan menggunakan kemampuan
fisik mereka, seperti bekerja di pabrik guna menghasilkan suatu produk.
Alternatifnya, mereka dapat memberikan konstrbusi dengan menggunakan kemampuan
mentalnya, seperti mengusulkan perubahan dalam proses prosuksi saat ini
atau memotivasi pekerjaan lain.
Modal
Meliputi mesin, peralatan, perlengkapan, dan fasilitas
fisik. Semua jenis modal ini umum digunakan oleh sumber daya manusia untuk
menghasilkan produk. Fasilitas fisik biasanya diperlukan untuk menghasilkan
banyak produk maupun jasa. Terutama dalam tahun-tahun terakhir ini, teknologi
telah memungkinkan bisnis untuk menggunakan modalnya secara lebih efektif.
Teknologi dapat
didefinisikan sebagai pengetahuan atau perlengkapan untuk mengahasilkan produk
atau jasa. Internet adalah contoh yang jelas dari teknologi. Dengan teknologi
untuk meningkatkan modal, banyak bisnis mampu menghasilkan lebih banyak produk
dan menghasilkan jauh lebih cepat bahkan berkuslitas tinggi.
Kewiraswastaan
Melibatkan penciptaan ide-ide bisnis dan kemauan untuk
menerima resiko. Wiraswasta mencoba untuk mengidentifikasikan kesempatan
bisnis. Ketika mereka menemukan satu kesempatan, mereka menginvestasikan
sebagian uang mereka untuk menciptakan suatu bisnis dengan harapan bahwa mereka
akan memperoleh laba yang memadai sebagai imbalan atas usaha mereka. Tetapi,
mereka menghadapi resiko bahwa laba dari bisnis tersebut tidak setinggi yang
mereka harapkan. Faktanya, jika beban melampaui pendapatan, laba dapat menjadi
negative dan perusahaan tersebut gagal. Dalam perekonomian bebas, banyak bisnis
dapat diciptakan dalam industri yang sama, sehingga yang mengenakan harga
terlalu tinggi untuk produknya dapat gagal karena pelanggan akan beralih ke
pesaingnya. Secara serupa, suatu perusahaan yang tidak dikelola dengan baik
dapat gagal karena bebannya terlalu tinggi. Risiko kegagalan ini dapat
mengurangi motif untuk menciptakan bisnis.
Wiraswasta menyadari bahwa jika mereka mengestimasikan
potensi profitabilitas suatu bisnis terlalu tinggi atau mengelola bisnis
tersebut dengan buruk maka akan kehilangan uang yang mereka investasikan.
Dengan demikian, mereka akan terkena penalty langsung jika mereka mebuat
keputusan buruk. Guna membatasi resiko, wiraswasta sebaiknya berhati-hati dan
realistis sebelum memutuskan untuk menginvestasikan uang mereka guna
menciptakan suatu bisnis baru. Tetapi, wiraswasta yang mengembangkan ide-ide
bisnis bagus yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan yang mengelola bisnis mereka
dengan efisien akan memperoleh imbalan berupa laba yang besar.
PENGARANG : Dr. fr.ff.M.Budi Djatmiko.M.SI
PENERBIT : STEMBI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar