Minggu, 10 Mei 2015

INDUSTRI BAJA



TOPIK : INDUSTRI DAN INDUSTRIALISASI

     Industri adalah bidang yang menggunakan ketrampilan, dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi, dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik.
    Industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang mengubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Industrialisasi juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana masyarakat berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam (spesialisasi), gaji, dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi adalah bagian dari proses modernisasi dimana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat hubungannya dengan inovasi teknologi.

Industri Baja Sulit Tumbuh

Sumber : Koran Jakarta
JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berharap persoalan krusial yang dihadapi oleh industri baja nasional segera berakhir. Pasalnya, masalah yang dihadapi oleh salah satu sektor usaha dari hilirisasi industri berbasis sumber daya alam (SDA) tersebut membuat ia sulit tumbuh dan berkembang.

Menteri Perindustrian Saleh Husin menyampaikan dari beberapa kelompok industri prioritas yang disusun Kemenperin, industri baja masih terkendala pada beberapa masalah mendasar seperti pasokan bahan baku yang mana hingga saat ini masih bergantung pada impor.

Masalah lainnya juga ialah belum optimalnya pasar domestik belum stabilnya penerapan dan pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI).

"Ini tentunya membawa dampak buruk bagi pelemahan daya saing. Di sisi lain, industri besi dan baja merupakan industri prioritas yang memegang peranan penting. "ungkap Saleh di Jakarta Rabu petang (6/5).

Indusrtri baja jelas dia merupakan pemasok bahan baku bagi industri galangan kapal, industri minyak dan gas, industri alat berat, otomotif, elektronika serta pendukung utama dalam pembangunan infrastruktur.

Seperti diketahui, Kemenperin tengah menyusun tiga kelompok industri prioritas nasional. Hal tersebut sebagai upaya untuk memperjelas arah langkah ke depannya baik dalam hal pembinaan maupun pengembangan industri nasional.

Tiga sektor tersebut di antaranya, pertama, hilirisasi industri berbasis agro, minyak dan gas bumi (migas) serta bahan tambang mineral. Kedua, peningkatan daya saing industri berbasis sumber daya manusia (SDM) pasar domestik dan ketiga, pengembangan industri kecil dan menengah (IKM).

Menurut Saleh, untuk meningkatkan daya saing sektor tersebut penguatan nilai tambah dalam negeri melalui hilirisasi industri berbasis sumber daya alam (SDA) perlu ditingkatkan. "Kemenperin akan tetap mendorong dalam bentuk fasilitas kebijakan yang konstruktif," pungkas Saleh.

    
    Sektor usaha industri baja sulit untuk tumbuh dan berkembang karena masih terkendala pada beberapa masalah mendasar seperti pasokan bahan baku yang mana hingga saat ini masih bergantung pada impor. Masalah lainnya juga ialah belum optimalnya pasar domestik belum stabilnya penerapan dan pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI). Industri baja ini juga memiliki peranan yang sangat penting dalam Indonesia serta akan menurunkan daya saing terhadap negara lain.
    Pemerintah harus membuat strategi agar sektor usaha industry baja di Indonesia dapat tumbuh dan berkembang sehingga daya saing terhadap negara lain dapat meningkat. Meningkatkan kualitas perindustrian baja juga di Indonesia. Melakukan pembinaan terhadap perkembangan perindustrian baja.

Daftar pustaka :
Pasaribu Rowland Bismark Fernando. 2012.
Bahan Ajar Perekonomian Indonesia.
Fakultas Ekonomi. Universitas Gunadarma,
Kenari.

http://www.kemenperin.go.id/artikel/11947/Industri-Baja-Sulit-Tumbuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar