Senin, 28 September 2015

Pengembangan Koperasi



        Upaya pengembangan koperasi adalah sebuah bentuk program pembangunan dalam rangka mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Upaya ini melibatkan berbagai dimensi yang perlu dipertimbangkan dalam sebuah proses pembangunan dan terkait dengan berbagai elemen penentu keberhasilan sebuah program pembangunan.

Permasalahan Koperasi
Permasalahan koperasi bisa disebabkan oleh factor eksternal dan factor internal. Berikut permasalahan koperasi yang disebabkan oleh :

 Faktor eksternal
1.      Komitmen (kejelasan dan keefektifan kebijakan) pemerintah untuk menempatkan koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional yang cenderung masih kurang.
2.      Sistem prasarana, pelayanan, pendidikan dan penyuluhan yang masih kurang efektif
3.      Iklim pendukung perkembangan koperasi yang selama ini terkesan menjadikan koperasi terlalu tergantung kepada pemerintah, dengan kata lain kurangnya ciri kemandirian koperasi.

Faktor internal
1.      Perkembangan permodalan yang sangat lambat.
2.      Keterampilan manajerial yang kalah bersaing dengan pelaku ekonomi lainnya.
3.      Jaringan pasar yang relative masih terbatas.
4.      Jumlah dan kualitas sumberdaya manusia para pengurus dan manajer yang masih lemah.
5.      Perkembangan omset, sisa hasil usaha dan asset produksi yang masih rendah.
6.      Tingkat partisipasi anggota belum maksimum.
7.      Pemilikan dan pemanfaatan perangkat teknologi produksi dan informasi yang belum memadai

                                      
Penyusunan Arah Pengembangan Koperasi
Sebelum kita menetapkan strategi untuk pengembangan koperasi, kita perlu menyusun arah pengembangan koperasi. Pengembangan koperasi diarahkan pada berbagai segi berikut :

1.      Menjadikan koperasi yang mampu bersaing dengan pelaku ekonomi lainnya : mampu melihat dan menciptakan peluang usaha, serta mahir dalam membuat perhitungan strategis.
2.      Menempatkan kualitas sumberdaya manusia sebagai unsur pelaku utama dalam keberhasilan koperasi.
3.      Menjadiakan pelayanan terhadap anggota sebagai sasaran program utama.
4.      Menempatkan koperasi sebagai posisi strategis dalam pembangunan berwawasan lingkungan.
5.      Menjadikan koperasi sebagai bagian yang integral dari pembangunan ekonomi.

Strategi Pengembangan Koperasi
Di dalam memajukan badan usaha koperasi dapat menggunakan beberapa macam strategi yaitu “Strategi Pengembangan Koperasi” dan “Strategi Pengembangan UKM”

Menggunakan Strategi Pengembangan Koperasi :
1.      Manajemen koperasi harus diarahkan pada orientasi starategis yang harus memiliki manusia-manusia yang mampu menghimpun dan memobilisasikan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang usaha.
2.      Peranan pemerinah dalam menetapkan bidang-bidang kegiatan ekonomi yang hanya dapat diusahakan oleh koperasi serta pemerintah juga dapat menetapkan bidang kegiatan suatu wilayah yang telah berhasil diusahakan oleh koperasi untuk tidak diusahakan oleh badan usaha lainnya.
3.      Segenap kemampuan modal dan potensi dalam Negara harap dimanfaatkan dengan disertai kebijakan-kebijakan dan membimbing pertumbuhan lebih besar pada golongan ekonomi lemah dengan peningkatan perkoperasian.
4.      Bukan hanya peranan pemerintah, tetapi masyarakat itu sendiri yang turut menentukan berkembang atau tidaknya suatu koperasi.
5.      Koperasi diharapkan semakin mandiri serta profesionalisme sehingga benar-benar mencapai kedudukan otonomi berswadaya dan berdiri diatas kaki sendiri.
6.      Keberhasilan koperasi tergantung pada aktifitas anggotanya, apakah ia mampu melaksanakan kerja sama, memiliki kegairahan, kerja dan menaati segala ketentuan dan garis kebijakan yang telah ditetapkan.
7.      Koperasi harus mampu mengadakan kontak ekonomi secara internasional. Jadi tidak selamanya menjadi subnya pengusaha-pengusaha besar.
8.      Peranan manajer dituntut cepat bertindak dan menganalisis keadaan serta menghitung-hitung usaha mana yang paling menguntungkan .
9.      Menghadapi dunia usaha swasta yang makin ketat maka koperasi sebaiknya dapat mengimbanginya, walaupun koperasi mempunyai peranan membantu yang lemah serta memberikan jasa pelayanan yang lebih murah kepada anggotanya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan mereka.
10.  Diterapkannya efesiensi dan tata tertib administrasi, sehingga bisa mengurangi terjadinya penyimpanan pada berbagai bidang.

Menggunakan Strategi Pengembangan UKM (Usaha Kecil Menengah)

1.      Penciptaan iklim usaha dalam rangka membuka kesempatan berusaha seluas-luasnya serta menjamin kepastian usaha disertai adanya efisiensi ekonomi melalui kebijakan yang memudahkan dalam formalisasi dan perijinan usaha, antaralain dengan mengembangkan pola pelayanan satu atap untuk memperlancar proses dan mengurangi biaya perijinan.
2.      Pengembangan sistem pendukung usaha bagi UKM untuk meningkatkan akses kepada pasar yang lebih luas dan berorientasi ekspor serta akses kepada sumber daya produktif sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang terbuka dan potensi sumber daya, terutama sumber daya lokal yang tersedia.
3.      Pengembangan budaya usaha dan kewirausahaan, terutama di kalangan angkatan kerja muda, melalui pelatihan, bimbingan konsultasi dan penyuluhan.
4.      Diperlukan pelatihan manajerial karena pada umumnya pengusaha kecil lemah dalam kemampuan manajemen dan banyak menggunakan tenaga kerja yang tidak terdidik.
5.      Diperlukan usaha pemerintah daerah untuk mengupayakan suatu pola kemitraan bagi UKM agar lebih mampu berkembang, baik dalam konteks sub kontrak maupun pembinaan yang mengarah ke pembentukan kluster yang bisa mendorong UKM untuk berproduksi dengan orientasi ekspor.
6.      Untuk mengatasi kesulitan permodalan, diperlukan peningkatan pada kapasitas kelembagaan dan kualitas layanan lembaga keuangan lokal dalam menyediakan alternatif sumber pembiayaan bagi UKM dengan prosedur yang tidak sulit. Di samping itu, jaringan antar lembaga keuangan mikro (LKM) dan antara LKM dan Bank juga perlu dikembangkan.
7.      Pemerintah telah   mengefektifkan bentuk kredit yang disubsidi untuk UKM dan menyiapkan suatu kebijakan investasi kompetitif.


Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengembangan koperasi adalah :
a.       Menganalisis permasalahan yang dihadapi koperasi.
b.      Menyusun rencana pembangunan untuk jangka pendek, menengah, dan panjang.
c.       Mengendalikan pelaksanaan setiap jenis dan keseluruhan program pengembangan koperasi.
d.      Melakukan evaluasi pelaksanaan pengembangan koperasi secara teratur.
e.       Mengorganisasikan pelaksanaan rencana pengembangan koperasi.
f.       Melakukan umpan balik hasil evaluasi untuk menyusun langkah-langkah strategis berikutnya dalam pengembangan koperasi

Referensi :
Buku PENGEMBANGAN KOPERASI
Pengarang : THOBY MUTIS
Penerbit : PT GRAMEDIA WIDIASARANA INDONESIA,JAKARTA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar