Selasa, 17 Februari 2015

Sumber Daya Produk dan Jasa



Untuk menghasilkan produk atau jasa, perusahaan bergantung pada faktor-faktor produksi berikut ini :
Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, Modal, Kewiraswastaan

Sumber Daya Alam
Meliputi sumber daya apa pun yang dapat digunakan dalam bentuk alamiahnya. Sumber daya alam yang paling jelas yang umum digunakan oleh bisnis untuk menghasilkan produk atau jasa adalah tanah. Agrobisnis mengandalkan tanah untuk menumbuhkan tanaman. Bisnis lain mengandalkan tanah untuk mendirikan tempat bagi produksinya.

Sumber Daya Manusia
Manusia yang mampu melakukan pekerjaan bagi suatu bisnis. Mereka dapat memberikan konstribusi pada produksi dengan menggunakan kemampuan fisik mereka, seperti bekerja di pabrik guna menghasilkan suatu produk. Alternatifnya, mereka dapat memberikan konstrbusi dengan menggunakan kemampuan mentalnya, seperti mengusulkan perubahan dalam proses prosuksi saat ini atau  memotivasi pekerjaan lain.

Modal
Meliputi mesin, peralatan, perlengkapan, dan fasilitas fisik. Semua jenis modal ini umum digunakan oleh sumber daya manusia untuk menghasilkan produk. Fasilitas fisik biasanya diperlukan untuk menghasilkan banyak produk maupun jasa. Terutama dalam tahun-tahun terakhir ini, teknologi telah memungkinkan bisnis untuk menggunakan modalnya secara lebih efektif.
       Teknologi dapat didefinisikan sebagai pengetahuan atau perlengkapan untuk mengahasilkan produk atau jasa. Internet adalah contoh yang jelas dari teknologi. Dengan teknologi untuk meningkatkan modal, banyak bisnis mampu menghasilkan lebih banyak produk dan menghasilkan jauh lebih cepat bahkan berkuslitas tinggi.

Kewiraswastaan
Melibatkan penciptaan ide-ide bisnis dan kemauan untuk menerima resiko. Wiraswasta mencoba untuk mengidentifikasikan kesempatan bisnis. Ketika mereka menemukan satu kesempatan, mereka menginvestasikan sebagian uang mereka untuk menciptakan suatu bisnis dengan harapan bahwa mereka akan memperoleh laba yang memadai sebagai imbalan atas usaha mereka. Tetapi, mereka menghadapi resiko bahwa laba dari bisnis tersebut tidak setinggi yang mereka harapkan. Faktanya, jika beban melampaui pendapatan, laba dapat menjadi negative dan perusahaan tersebut gagal. Dalam perekonomian bebas, banyak bisnis dapat diciptakan dalam industri yang sama, sehingga yang mengenakan harga terlalu tinggi untuk produknya dapat gagal karena pelanggan akan beralih ke pesaingnya. Secara serupa, suatu perusahaan yang tidak dikelola dengan baik dapat gagal karena bebannya terlalu tinggi. Risiko kegagalan ini dapat mengurangi motif untuk menciptakan bisnis.
Wiraswasta menyadari bahwa jika mereka mengestimasikan potensi profitabilitas suatu bisnis terlalu tinggi atau mengelola bisnis tersebut dengan buruk maka akan kehilangan uang yang mereka investasikan. Dengan demikian, mereka akan terkena penalty langsung jika mereka mebuat keputusan buruk. Guna membatasi resiko, wiraswasta sebaiknya berhati-hati dan realistis sebelum memutuskan untuk menginvestasikan uang mereka guna menciptakan suatu bisnis baru. Tetapi, wiraswasta yang mengembangkan ide-ide bisnis bagus yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan yang mengelola bisnis mereka dengan efisien akan memperoleh imbalan berupa laba yang besar.



SUMBER : BUSINESS COMMUNICATION
PENGARANG : Dr. fr.ff.M.Budi Djatmiko.M.SI
PENERBIT : STEMBI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar